Minggu, 30 Juni 2013

How rain brings small moment

Bagaimana dengan cuaca yang sejuk seperti ini ? Awan mulai bertukar warna. Kelabu dilangit, dan rintik tak tebendung oleh yang berarak. Tangan mengulur keluar jendela dan tetesan air turun. Hendak seorang datang dengan jaket yang diletakkan melindungi kepalanya. Ah, ternyata dia. "Bajumu basah, duduk dan akan ku ambilkan teh hangat".
Dia masih melepaskan senyumnya itu, senyum yang sangat lekat dengan wajahnya. "Apa yang membuatmu kemari ? Kau sendirian ?" sambil ku letakkan cangkir putih bercorak
Tampak sengaja dia tak menjawab malah dia berbicara yang lain. Aku pun ikut terlarut dalam pembicaraan di sore hari yang hujan ini. Terdengar suara dari garasi sebelah. Ayahku baru pulang ternyata. Sambil dia tutup garasinya sambil aku memberi payung menyambutnya.
"Selamat sore pak" lagi, dia memberi senyumnya dan salam kepada ayahku. Ayahku hangat "kembali bicaralah dengan temanmu, nanti lama menunggu ia pulang" ayahku bergurau. Kalimat ayah membuat kami menunduk dan tertawa kecil.
"Kau tadi belum menjawab pertanyaan ku".
"Pertanyaan yang mana ?"
"Kenapa kau baru mengembalikan buku ini sekarang ?"
"Ooh. Aku tak sengaja melihat beberapa kalimat yang kau tulis di bukumu ini."
Aku menyukai hujan dan kau juga menyukainya, bukan ?
"Aku sengaja mengembalikanya sekarang karena aku ingin menikmati hujan di sore hari bersamamu. Aku berharap kau menyukai itu" Ia melihatku dengan tatapanya dan ia lontarkan senyum tawanya sambil kembali melihat hujan.
Caranya yang tiba-tiba seperti ini, seperti yang tak ku sangka. Aku menyukainya.
di meja. "Bukumu. Aku sudah selesai membacanya." Suaranya masih sama, suara yang aku kagumi. "Maaf, jika aku terlambat mengembalikan buku mu". Ternyata dia sengaja menyimpan buku itu dan baru mengembalikannya hari ini. "Aku sengaja mengembalikan ini sekarang, karena sore ini hujan baru turun". Aku terheran "Kenapa di saat hujan seperti ini baru kau kembalikan". 


-wkn